Home>>Tak Berkategori>>Pemeriksaan Residu Pestisida Lannate-L dan Dithane-M-45 pada Malus sylvestris Mill. secara Kromatografi Lapisan Tipis (TLC)
Tak Berkategori

Pemeriksaan Residu Pestisida Lannate-L dan Dithane-M-45 pada Malus sylvestris Mill. secara Kromatografi Lapisan Tipis (TLC)

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kromatografi lapisan tipis (TLC) untuk mendeteksi residu pestisida Lannate-L dan Dithane-M-45 pada buah apel liar (Malus sylvestris Mill.). Sampel buah apel diambil dari beberapa kebun yang diketahui menggunakan kedua jenis pestisida tersebut dalam praktik pertaniannya. Ekstraksi residu pestisida dilakukan dengan menggunakan pelarut organik yang sesuai, kemudian sampel dievaporasi dan residunya diresuspensikan dalam pelarut untuk diaplikasikan pada lempeng TLC.

Lempeng TLC yang telah disiapkan kemudian dikembangkan menggunakan fase gerak yang optimal untuk memisahkan komponen pestisida. Setelah pengembangan, lempeng tersebut dianalisis di bawah sinar ultraviolet untuk mendeteksi keberadaan noda yang sesuai dengan residu Lannate-L dan Dithane-M-45, yang kemudian dikonfirmasi dengan menggunakan standar referensi.

Hasil Penelitian Farmasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa residu Lannate-L dan Dithane-M-45 terdeteksi pada sebagian besar sampel apel liar yang diuji. Residu Lannate-L teridentifikasi dengan jelas pada beberapa sampel dengan intensitas noda yang cukup kuat, menunjukkan konsentrasi residu yang relatif tinggi. Sementara itu, Dithane-M-45 juga ditemukan, namun dengan intensitas yang lebih rendah dibandingkan dengan Lannate-L, menunjukkan bahwa residunya lebih sedikit atau lebih cepat terurai.

Analisis kuantitatif menggunakan densitometri menunjukkan bahwa beberapa sampel melebihi batas aman yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan pangan. Temuan ini menunjukkan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap penggunaan pestisida ini pada tanaman pangan.

Diskusi

Diskusi ini berfokus pada risiko kesehatan dari residu pestisida Lannate-L dan Dithane-M-45 yang terdeteksi pada Malus sylvestris Mill. Lannate-L, yang merupakan pestisida dari kelompok karbamat, dikenal memiliki potensi toksisitas tinggi pada manusia dan hewan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah yang melebihi batas yang diizinkan. Dithane-M-45, meskipun memiliki tingkat toksisitas yang lebih rendah, tetap dapat menimbulkan efek samping jika terakumulasi dalam tubuh.

Penggunaan metode kromatografi lapisan tipis (TLC) dalam penelitian ini membuktikan efektivitasnya sebagai teknik analitis yang cepat dan relatif murah untuk skrining residu pestisida pada produk pertanian. Namun, penelitian lanjutan diperlukan untuk mengevaluasi konsentrasi pestisida yang lebih rendah dan kemungkinan efek toksiknya dalam jangka panjang.

Implikasi Farmasi

Implikasi farmasi dari penelitian ini mencakup pentingnya pemantauan residu pestisida dalam produk pangan, terutama yang dikonsumsi secara luas oleh masyarakat. Penggunaan teknik analitis seperti TLC bisa menjadi alat yang efektif untuk memastikan keamanan pangan dan meminimalkan risiko paparan terhadap pestisida berbahaya.

Penemuan ini juga mendorong para ahli farmasi untuk terlibat lebih aktif dalam pengembangan metode deteksi dan pengawasan kualitas produk pangan, termasuk edukasi kepada petani dan konsumen tentang risiko penggunaan pestisida dan cara-cara untuk mengurangi residunya.

Interaksi Obat

Residunya, terutama Lannate-L, berpotensi berinteraksi dengan obat-obatan tertentu yang dimetabolisme oleh enzim hati. Misalnya, pasien yang menggunakan obat-obatan antiepilepsi atau antikoagulan mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena efek samping yang merugikan jika mengonsumsi produk pangan yang terkontaminasi dengan residu ini.

Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi interaksi antara residu pestisida dengan berbagai obat, serta bagaimana kontaminasi ini dapat mempengaruhi farmakokinetika dan farmakodinamika obat pada manusia.

Pengaruh Kesehatan

Konsumsi buah yang terkontaminasi dengan residu pestisida seperti Lannate-L dan Dithane-M-45 dapat menyebabkan gangguan kesehatan, terutama pada sistem saraf, hati, dan ginjal. Efek jangka panjang dari paparan subkronik terhadap pestisida ini dapat mencakup gangguan neurologis, hormonal, serta peningkatan risiko kanker.

Anak-anak, wanita hamil, dan orang tua merupakan kelompok yang lebih rentan terhadap paparan pestisida. Oleh karena itu, pengawasan yang ketat dan pengurangan penggunaan pestisida dalam pertanian menjadi sangat penting untuk melindungi kesehatan masyarakat.

Kesimpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa residu pestisida Lannate-L dan Dithane-M-45 dapat dideteksi pada Malus sylvestris Mill. menggunakan kromatografi lapisan tipis (TLC). Keberadaan residu ini, terutama dalam konsentrasi tinggi, menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi konsumen, menekankan pentingnya pengawasan residu pestisida pada produk pangan.

Perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi metode pengurangan residu dan peningkatan teknik deteksi yang lebih sensitif, serta pemahaman lebih mendalam tentang efek jangka panjang paparan residu pestisida ini.

Rekomendasi

Diperlukan regulasi yang lebih ketat dan penerapan praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi penggunaan pestisida sintetis. Selain itu, penelitian tambahan harus dilakukan untuk mengembangkan metode deteksi residu yang lebih sensitif dan terjangkau, serta strategi untuk meminimalkan risiko kesehatan dari paparan residu pestisida.

Pendidikan bagi petani dan konsumen tentang penggunaan pestisida yang aman dan pentingnya mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi juga sangat dianjurkan untuk mengurangi paparan residu pestisida

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© 2019 BAWASLU SULTENG